Archive for the ‘Kilas Musik’ Category

Ditulis oleh: J. Kondoi (Dari berbagai sumber)

W. C. Handy (The Father of Blues)

Apakah Blues itu?

“I’m afraid I came to think that everything worthwhile was to be found in books. But the blues did not come from books. Suffering and hard luck were the midwives that birthed these songs. The blues were conceived in aching hearts.”  – William Cristopher Handy

“At the pulsating core of their emotional center, the blues are the spiritual and ritual energy of the church thrust into eyes of life’s raw realities. Even though they appear primarily to concern themselves with the secular experience, the relationships between males and females, between boss and worker, between nature and Man, they are, in fact, extensions of the deepest, most pragmatic spiritual and moral realities. Even though they primarily deal with the world as flesh, they are essentially religions. Because they finally celebrate life and the ability of man to control and shape his destiny. The blues don’t jive. They reach way down into the maw of the individual and – collective experience.”Larry Neal

” …the most astonishing aspect of the blues is that, though replete with a sense of defeat and down-heartedness, they are not intrinsically pessimistic: their burden of woe and melancholy is dialectically redeemed through sheer force of sensuality, into an almost exultant affirmation of life, of love, of sex, of movement, of hope. No matter how repressive was the American environment, the Negro never lost faith in or doubted his deeply endemic capacity to live. All blues are a lusty, lyrical realism charged with taut sensibility.”Richard Wright

“And if blues is her sadness, then blues music is her cure.” –  Bob Margolin

Kutipan di atas cukup memberikan gambaran tentang blues secara definitif. Bahwa blues bermakna perasaan sedih, kehilangan, penderitaan, atau sesuatu yang tidak kita harapkan. Dan blues adalah upaya untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut. Kesedihan di dalam musik blues tidak berarti sesuatu yang sentimentil, melainkan hanya sebuah jalan untuk berinteraksi dengan kehidupan.

Sekadar mengingatkan kembali, musik blues adalah musik yang berasal dari Selatan Amerika yang mempunyai akar dari Afrika. Pengaruhnya mengglobal ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk yang baru seperti Rock and Roll, Jazz, R n B, hingga Country. Dan blues merupakan dokumentasi budaya Afrika-Amerika yang penting pada abad 20. Berbagai bentuk blues mendokumentasikan sejarah Amerika abad ke-18 yang merupakan jaman depresi yang hebat. Mencatat berbagai fenomena mulai dari konflik ras, pop kultur, migrasi kaum rural–dari masyarakat agrikultur–beralih menjadi kaum industri.


Tipikal Musik Blues

Di sisi lain, blues juga  adalah sebuah perayaan akan hidup. Kita akan menemukan lagu-lagu blues yang menyatakan kegembiraan. Sama seperti apa yang umum ditemukan pada genre musik lain yang di dalamnya juga mengandung kesedihan dan kegembiraan. Kehadiran yang bersamaan antara kesedihan dan kegembiraan ini memang menjadi paradoks dalam blues. Namun secara garis besar, jelas sudah bahwa kesedihan dan upaya serta harapan untuk mengatasinya sudah menjadi tipikal blues itu sendiri.

Manuasiawi rasanya, jika kita selalu mengalami kebahagiaan dan kesedihan selama hidup kita. Justru apabila kita menegasikan (menyangkal) salah satunya, berarti kita menegasikan hidup. Bukanlah hal yang cengeng untuk berbicara atau menyanyikan kesedihan, tapi juga janganlah kita hanyut dengannya terus-menerus. Sisi manuasiawi di sini justru menunjukkan bahwa kita adalah mahluk yang kuat sekaligus rapuh, kita harus mengakui kelemahan kita. Dan blues adalah media estetik yang memberikan jalan bagi kita untuk tetap optimistik dalam kondisi apapun, memberikan jalan untuk menguatkan harapan.

Kita sering mendengar banyak lagu dalam berbagai genre yang menceritakan kesedihan tapi sangat sentimentil yang terus hanyut dalam kesedihannya itu. Blues justru sebaliknya. Blues itu anti status quo, blues itu sesuatu yang dinamis–yang menginginkan selalu perubahan ke arah yang lebih baik.


Struktur Musik dan Lirik

Musik blues menggunakan sebuah struktur harmonik 12 bar. Dengan progresi chord 1 – 4 – 5, contoh: A (1)- D (4)-E (5). Chord A digunakan dalam bar pertama hingga ke empat, dan D – A – E – A akan bergantian tiap dua bar, dengan bar terakhir sebagai bridge untuk kembali ke awal.

Kita juga bisa mengkaji lebih dalam mengenai blues dengan mengkaji liriknya. Biasanya struktur lirik lagu blues mempunyai beberapa bait yang terdiri dari tiga baris, dalam bentuk AAB. Seperti pantun, yang pertama–yang diulang–disebut sebagai kulit atau cangkang, sedangkan baris terakhir adalah isi atau jawabannya.

Di bawah ini ada contoh-contoh lagu dan lirik untuk mengenal bentuk dan isi sebuah lagu blues:

Red House by Jimi Hendrix

There’s a red house over yonder, that’s where my baby stays.
There’s a red house over yonder, baby, that’s where my baby stays.
Well, I ain’t been home to see my baby in about ninety nine and one half days,
’bout time I see her.

Wait a minute, something’s wrong, baby.
The key wont unlock the door.
Wait a minute, something’s wrong
The key wont unlock the door.
I got a bad, bad feeling that my baby don’t live here no more.

I might as well go on back down,
go back ‘cross yonder over the hill.
I might as well go back over yonder
way back yonder ‘cross the hill, (That’s where I come from)
‘Cos if my baby don’t love me no more.
I know her sister will!

I Believe I’ll Dust My Broom by Robert Johnson

I’m goin’ get up in the mornin’, I believe I’ll dust my broom
I’m goin’ get up in the mornin’, I believe I’ll dust my broom

Girlfriend, the black man you been lovin’, girlfriend, can get my room

I’m gon’ write a letter, telephone every town I know
I’m gon’ write a letter, telephone every town I know
If I can’t find her in West Helena, she must be in East Monroe I know

I don’t want no woman, wants every downtown man she meet
I don’t want no woman, wants every downtown man she meet
She’s a no good doney, they shouldn’t allow her on the street

I believe, I believe I’ll go back home
I believe, I believe I’ll go back home
You can mistreat me here, babe, but you can’t when I go home

Kalimat pertama dalam setiap bait, diulang lalu diikuti oleh kalimat ketiga yang merupakan jawaban untuk kalimat sebelumnya. Coba perhatikan kalimat terakhir dari kedua lagu tersebut, sebuah harapan bukan? Setelah sebelumnya menceritakan kesedihan.

Kesedihan dalam blues itu bersifat umum. Lagu di atas menceritakan kesedihan tentang kekasih yang tidak bisa dipercaya. Sekarang coba bandingkan dengan lagu di bawah ini yang bercerita kesengsaraan di saat banjir:

Backwater Blues (version I) by Bessie Smith

When it rains five days and the skies turn dark as night
When it rains five days and the skies turn dark as night
Then trouble’s takin’ place in the lowlands at night

I woke up this mornin’, can’t even get out of my door
I woke up this mornin’, can’t even get out of my door
There’s been enough trouble to make a poor girl wonder where she want to go

Then they rowed a little boat about five miles ‘cross the pond
Then they rowed a little boat about five miles ‘cross the pond
I packed all my clothes, throwed them in and they rowed me along

When it thunders and lightnin’ and when the wind begins to blow
When it thunders and lightnin’ and the wind begins to blow
There’s thousands of people ain’t got no place to go

  • BERSAMBUNG

B. B. King

Ditulis oleh: J. Kondoi (Rangkuman dari berbagai sumber)

Selayang Pandang
“Blues is a mother of American Music.”B. B. King

“A chair, not a design for a chair, or a better chair, it is the first chair. It is a chair for sitting on, not chairs for looking at or being appreciated. You sit on that music.” John Lennon

Kutipan komentar dua tokoh musik di atas cukup representatif untuk mendorong kita melihat lebih dalam–sejauh mana–blues mempengaruhi musik kontemporer seperti Jazz, R n B, Country, Funky, Soul, Rock, beserta turunan-turunannya. Musik Funky misalnya, adalah perkembangan dari musik Soul, kemudian dari Soul muncul R n B, sedangkan Soul sendiri berasal dari musik Gospel yang merupakan tempat bertenggernya musik Blues.

B. B. King adalah duta blues yang berasal dari generasi akhir 40-an. Di awal era 50-an ada nama-nama besar seperti Muddy Waters, Lightnin’ Hopkins, John Lee Hooker, Howlin’ Wolf, Willie Dixon, Elmore James dan masih banyak lagi. Merekalah yang nantinya banyak mempengaruhi musisi-musisi generasi berikutnya, terutama dari era 60-an.

Alexis Corner, seorang tokoh jazz dan blues kawakan asal Inggris pernah mendatangkan mereka untuk tur ke Eropa. Konon itulah yang menjadi awal lahirnya “British Invasion (fenomena kreativitas orang-orang Inggris yang mulai banyak mengembangkan musik blues ke dalam bentuk lain). Salah satu tur yang paling berpengaruh di Inggris adalah ketika datangnya Muddy Waters pada tahun 1958, karena setelah itulah musik blues di Inggris semakin merebak dan mulai membius kaum urban.

Musisi-musisi blues generasi akhir 40-an pada dasarnya hanya mengubah bentuk blues dari permainan akustik Delta Blues (bentuk awal gaya musik blues) ke gaya Electric Blues dengan menambahkan beberapa instrumen seperti amplifier dan gitar elektrik. Secara umum jenis gaya permainan musik ini disebut Chicago Blues, karena di kota Chicago-lah awal munculnya band-band combo atau musisi-musisi (yang kebanyakan adalah kaum pendatang dari Misisipi atau dari daerah selatan) bergaya electric blues. Akan sangat mudah untuk mengenali perbedaan ciri khas identitas Chicago Blues seperti yang dimainkan B. B. King dan Muddy Waters jika kita mau membandingkannya dengan gaya permainan delta blues pada karya-karya dari musisi legendaris seperti Robert Johnson, Bukka White, atau Blind Willie Mc Tell.

Kembali lagi ke Inggris. Alexis Corner dengan komunitasnya bagaikan sebuah universitas yang melahirkan alumni-alumni yang akhirnya muncul sebagai musisi-musisi legendaris. Sebut saja di antaranya adalah Jimmy Page, Robert Plant (Led Zeppelin), Mick Jagger, Keith Richards, Ron Wood, Brian Jones, Charlie Watts, Bill Wyman (The Rolling Stones), Eric Burdon (The Animals), Eric Clapton (Cream), Jeff Beck (Jeff Beck Group) dan banyak lagi. Mereka bertemu satu sama lainnya dalam komunitas bimbingan Alexis Corner tersebut.

Patut diingat juga bahwa musisi besar Amerika seperti Jimi Hendrix (yang hanya mempunyai 5 tahun saja untuk berkarir dalam musik, lalu karya dan kehidupannya menjadi abadi), adalah tokoh legendaris yang justru tidak dibesarkan di Amerika. Dunia mengenal namanya setelah Chas Chandler (bassist The Animals) membawanya ke Inggris lalu memberi kesempatan pada bakat dan intensitas Hendrix dalam mencurahkan hasratnya dalam bermusik. Ada pula nama-nama besar lainnya yang walaupun kemunculannya didahuli oleh orang-orang Inggris, namun karya-karyanya turut terpengaruh dari gaya musik Muddy Waters dan kawan-kawan. Sebut saja di antaranya adalah Aerosmith, The Doors, Johnny Winter, Paul Butterfield, The Electric Flag, Creedence Clearwater Revival, dan lain-lain. (**)

Sekilas (tentang) Pengaruh Blues Terhadap Rock n Roll, Jazz dan Folk
Menarik jika kita perhatikan komentar  John Lennon di awal tulisan ini. Dia tentunya bukanlah seorang blues-man seperti John Mayall (father of  British Blues). Dia dengan The Beatles-nya disinyalir tidak akan pernah ada jika tanpa pengaruh musik Chuck Berry dan Carl Perkins yang mengusung Rock n Roll. Bahkan Lennon pernah berkomentar tentang rock and roll, “kalau anda ingin menyebut nama lain selain rock and roll, sebut saja Chuck Berry!”.

Senada dengan komentar yang dilontarkan John Lennon, Muddy Waters pun menyebutkan bahwa rock n roll itu sendiri lahir dari blues. “And the blues had a baby and they named it rock n roll!”. Demikian sebuah selentingan syair dari lagu Muddy Waters. Tentunya lewat keterangan kedua tokoh ini, cukup jelas sudah bahwa akar dari musik Rock n Roll adalah Blues.

Ada satu cerita menarik lain dari musik Rock and Roll. Sam Phillips manajer Sun Records yang membawa Elvis pertama kali ke dapur rekaman pernah berkata, “kalau aku bisa mendapatkan orang kulit putih dengan ‘negro soul’ aku bisa dapat ribuan dollar,” katanya. Dan ternyata mimpinya menjadi kenyataan ketika dia menemukan Elvis Aaron Prestly tahun 1953 yang kemudian menjadi abadi dikenang sebagai raja. Pernah ada satu komentar unik tentang Elvis terkait dengan musik blues: “Elvis, he is nothing but white man singin’ the blues!“.

Jazz, walaupun (mungkin) tidak secara hirarkis berasal dari blues, tapi para ahli sependapat bahwa musik blues dan ragtime yang sudah banyak dimainkan sejak awal tahun 1800-an dianggap menjadi embrio jazz yang sebenarnya. Bisa jadi, musik jazz yang dianggap sebagai musik yang paling demokratis di muka bumi ini memang berdasarkan sifatnya yang dinamis (penuh dengan improvisasi), sangat terbuka dan mudah diterima oleh segala lapisan masyarakat. Dan mungkin karena sifat-sifat itu pula kemudian Jazz terus menerus berkembang dan mengalami berbagai kemajuan hingga saat ini.

Folk (musik rakyat) yang dimaksud di sini yaitu musik tradisional hasil perpaduan kultur kulit putih di Selatan Amerika dengan para budak kulit hitam (keturunan Afrika) yang sekitar abad 18 dan 19 sempat menjadi populasi penduduk yang paling besar disana. Seperti halnya jazz yang juga merupakan perpaduan dua kebudayaan (Eropa dan Afrika), folk dan jazz merupakan dua gaya musik yang berbeda. Meski begitu, kedua musik ini  tapi mempunyai kesamaan yaitu mendapatkan pengaruh langsung dan signifikan dari blues. (**)